Wednesday, December 25, 2013

Landasan Hukum Kebijakan Remunerasi dan Tahapnnya



Siapa saja yang mendapatkan Remunerasi
Sesuai dengan Undang-undang NO. 17 tahun 2007, tentang Rencana pembangunan Nasional jangka panjang 2005-2025 dan Peraturan Meneg PAN, Nomor : PER/15/M.PAN/7/2008, tentang Pedoman umum Reformasi birokrasi. Kebijakan Remunerasi diperuntukan bagi seluruh Pegawai negeri di seluruh lembaga pemerintahan. Yang berdasarkan urgensinya dikelompokan berdasarkan skala prioritas ke dalam tiga kelompok :


  1. Prioritas pertama adalah seluruh Instansi Rumpun Penegak Hukum, rumpun pengelola Keuangan Negara, rumpun Pemeriksa dan Pengawas Keuangan Negara serta Lembaga Penertiban Aparatur Negara.
  2. Prioritas kedua adalah Kementrian/Lembaga yang terkait dg kegiatan ekonomi, sistem produksi, sumber penghasil penerimaan Negara dan unit organisasi yang melayani masyarakat secara langsung termasuk Pemda.
  3. Prioritas ketiga adalah seluruh kementrian/lembaga yang tidak termasuk prioritas pertama dan kedua.

Landasan Hukum Kebijakan Remunerasi.

  • UU No 28/1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN.
  • UU No.43/1999 tentang perubahan atas UU No.8/1974 tentang pokok-pokok kepegawaian. Yang salah satu substansinya menyatakan bahwa setiap pegawai negeri berhak memperoleh gaji yang adil & layak sesuai dengan beban pekerjaan & tanggung jawabnya. ( Psl 7, UU No.43/1999) 
  • Undang-undang No. 17 tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Nasional jangka panjang 2005-2025. Khususnya pada Bab IV butir 1.2, huruf E. Yang menyatakan bahwa : “Pembangunan Aparatur Negara dilakukan melalui Reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan tata pemerintahan yanq baik. Di pusat maupun di daerah, agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan dibidang bidang lainnya. “.
  • Perpres No.7/2005, tentang Rencana pembangunan jangka menengah Nasional. 
  • Konvensi ILO No. 100;, Diratifikasi pd th 1999, bunyinya ‘Equal remuneration for jobs of equal value’ (Pekerjaan yang sama nilai atau bobotnya harus mendapat imbalan yang sama)

Mengapa Remunerasi bermakna sangat strategis terhadap suksesnya Reformasi Birokrasi ?
Remunerasi bermakna sangat strategis terhadap suksesnya Reformasi birokrasi, mengingat dampak paling signifikan terhadap kinerja lembaga akan sanga ditentukan oleh perubahan kultur birokrasi didalam melaksanakan tugas pokoknya. Sedangkan keberhasilan merubah kultur tersebut. akan sangat ditentukan oleh tingkat kesejahteraan anggotanya.
Namun tanpa iming-iming Remunerasi, sesungguhnya Reformasi birokrasi sudah dilaksanakan sejak tahun 2002 yang lalu. Yaitu dengan mencanangkan dan melaksanakan beberapa perubahan dan pembaharuan dibidang instrumental, bidang struktural dan bidang kultural pegawai.

Pentahapannya
Pentahapan Remunerasi dari awal kegiatan (pengumpulan data) sampai dengan tahap legislasi (penerbitan undang-undang) adalah :

  • Analisa jabatan
  • Pengumpulan data jabatan
  • Evaluasi jabatan dan Pembobotan
  • Grading atau penyusunan struktur gaji baru.
  • Job pricing atau penentuan harga jabatan
  • Pengusulan peringkat dan harga jabatan kepada Presiden (oleh Meneg PAN) 
Prinsip dasar kebijakan Remunerasi
Prinsip dasar kebijakan Remunerasi adalah adil dan proporsional. Artinya kalau kebijakan masa laiu menerapkan pola sama rata (generalisir), sehingga dikenal adanya istilan PGPS (pinter goblok penghasilan sama). Maka dengan kebijakan Remunerasi, besar penghasilan (reward) yang diterima oleh seorang pejabat akan sangat ditentukan oleh bobot dan harga jabatan yang disandangnya.

Pengertian Latar Belakang dan Maksud Tujuan Remunersai



Arti harfiah Remunerasi
Remunerasi berdasarkan kamus bahasa Indonesia artinya imbalan atau gaji. Dalam konteks Reformasi Birokrasi, pengertian Remunerasi, adalah penataan kembali sistem penggajian yang dikaitkan dengan sistem penilaian kinerja.

Latar belakang kebijakan Remunerasi
Remunerasi pemerintahan adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kebijakan Reformasi Birokrasi. Dilatarbelakangi oleh kesadaran sekaligus komitmen pemerintah untuk mewujudkan clean and good governance.
Namun pada tataran pelaksanaannya, Perubahan dan pembaharuan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa tersebut tidak mungkin akan dapat dilaksanakan dengan baik (efektif) tanpa kesejahteraan yang layak dari pegawai yang mengawakinya. Perubahan dan pembaharuan tersebut. dilaksanakan untuk menghapus kesan Pemerintahan yang selama ini dinilai buruk. Antara lain ditandai oleh indikator:

  • Buruknya kualitas pelayanan publik (lambat, tidak ada kepastian aturan/hukum, berbelit belit, arogan, minta dilayani atau feodal style, dsb.) 
  • Sarat dengan perilaku KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) 
  • Rendahnya kualitas disiplin dan etos kerja aparatur negara. 
  • Kuaiitas.manajemen pemerintahan yang tidak produktif, tidak efektif dan tidak efisien. 
  • Kualitas pelayanan publik yang tidak akuntabel dan tidak transparan.

Maksud dan tujuan kebijakan Remunerasi
Para aparatur negara adalah bagian dari Pemerintahan. Maka dalam konteks Reformasi birokrasi dilingkungan tersebut, upaya untuk menata dan meningkatkan kesejahteraan para pegawai adalah merupakan kebutuhan yang sangat elementer, mengingat kaitannya yang sangat erat dengan misi perubahan kultur pegawai (Reformasi bidang kultural). Sehingga dengan struktur gaji yang baru (nanti), setiap pegawai diharapkan akan mempunyai daya tangkal (imunitas) yang maksimal terhadap rayuan atau iming-iming materi (kolusi).

Menanam Jahe Di Dalam Polybag


Sebelum memulai untuk menanam Jahe sebaiknya kalkulasi secara matang seberapa besar investasi yang di tanam untuk budidaya jahe agar dapat mengetahui laba rugi setalah masa panen. Berikut adalah langkah-langkah praktis dalam membudidayakan Jahe Merah dalam karung atau polybag
1.    Menyiapkan media tanam

Media tanam yang dipakai adalah karung bekas atau polybag. Jika menggunakan karung, bisa menggunakan karung bekas beras atau pakan ternak. Semakin besar ukuran karung, media pengisi juga semakin banyak, namun produktivitas Jahe Merah juga akan semakin tinggi. Jika menggunakan polybag, gunakan polybag dengan ukuran minimal 40 x 50 cm.
Media pengisi karung atau polybag adalah tanah, pasir rambon dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2

Tanah
Tanah yang baik adalah tanah yang gembur dan subur. Gembur artinya remah dan komposisi liat, pasir, dan debunya seimbang. Subur berarti banyak kandungan unsur haranya. Jika tanah yang digunakan sudah subur dan gembur, sebenarnya tidak diperlukan penambahan bahan lain. Namun karena jarang didapatkan tanah yang subur dan gembur, maka diperlukan penambahan bahan lain seperti pasir dan pupuk.

Pasir
Pasir diperlukan jika tanah yang digunakan mengandung fraksi liat yang cukup tinggi. Pasir yang digunakan adalah pasir ladu atau pasir yang bercampur dengan lumpur. Selain murah, pasir ini juga masih mengandung bahan-bahan mineral endapan.

Pupuk Organik
Pupuk organik bisa menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos atau bokashi (hasil fermentasi mikroorganisme). Meskipun menggunakan pupuk kandang, akan lebih bagus jika pupuk kandang yang telah dihancurkan dan difermentasi sehingga lebih cepat diserap oleh akar tanaman.
Seluruh media tersebut dicampur merata sambil dibersihkan dari benda-benda yang mengganggu, misalnya plastik, batu atau benda lainnya. Kemudian media pengisi dimasukkan ke dalam karung atau polybag yang telah disiapkan. Pengisian karung atau polybag cukup ¼ bagian saja, karena selama pertumbuhan tanaman nanti, akan dilakukan penambahan pupuk organik.


2.    Membibitkan Jahe

Persiapan bibitan Jahe
Syarat memilih bibit jahe yang baik untuk di tanam :
  • Berasal dari tanaman jahe yang sudah tua yang di tandai tajuk kering sekitar ber umur 9 sampai dengan 10 bulan.
  • Rimpang Jahe sudah melewati masa dormansi (1 -1,5 bulan) masih ssegar, tidak ada tanda bibit penyakit atau pembusukan.
  • Kulit rimpang tidak lecet atau memar akibat galian.
  • Pilih Rimpang yang besar dan subur.
  • Bibit berkualitas adalah bibit yang baik (tidak disimpan terlalu lama),
  • Memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh tinggi), dan mutu fisik. Mutu fisik adalah bibit bebas hama dan penyakit.
  • Rimpang untuk dijadikan benih, sebaiknya dipotong-potong dengan cuter steril atau di potes langsung, dengan menyisakan 2 - 3 bakal mata tunas dengan bobot sekitar 25 - 60 g untuk jahe putih besar, 20 - 40 g untuk jahe putih kecil dan jahe merah.
  • Kebutuhan benih per ha untuk jahe putih besar (panen tua) membutuhkan benih 2 - 3 ton/ha dan 5 ton/ha untuk jahe putih besar panen muda. Sedangkan jahe merah dan jahe emprit 1 – 1,5 ton.
Pengecambahan
Jika dikhawatirkan adanya serangan jamur, benih bisa direndam terlebih dahulu pada larutan fungisida (misalnya Dithane M-45) selama 15 menit (untuk budidaya secara konvensional). Jika tidak, benih cukup direndam atau dibasahi dengan air, kemudian diletakkan pada tampah atau nyiru, dan ditempatkan pada tempat yang lembab agar berkecambah. Agar kelembaban terjaga, setiap hari benih harus dikontrol dan dibasahi air jika terlalu kering. Benih akan mulai berkecambah setelah kira-kira 2 minggu.

Penyemaian
Salah satu cara penyemaian adalah menggunakan peti kayu dengan urutan kerja sebagai berikut:
  • Pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis,
  • Beri abu gosok atau sekam padi, selanjutnya bakal bibit lagi beri abu gosok atau sekam padi lagi seterusnya sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi.
  • Benih tersebut akan mulai tumbuh menjadi tanaman muda dalam waktu sekitar 2-4 minggu. Setelah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm (tumbuh 4 – 5 daun), bibit dapat diambil/dipotong dari rimpangnya dan ditanam pada media polybag yang telah disiapkan, Ukuran polybag untuk bibit adalah diameter 7 – 10 cm. 
  • Rimpang yang tersisa bisa ditanam kembali pada pesemaian agar tumbuh bibit yang lain. Satu buah rimpang bisa menumbuhkan sekitar 2-4 bibit. 
  •  Setelah ditanam, tanaman Jahe tersebut jangan langsung ditempatkan pada ruang yang terbuka dengan sinar matahari langsung, melainkan harus diadaptasikan pada tempat yang memiliki naungan terlebih dahulu hingga umur 1,5 - 2 bulan.

3.    Menanam
Penanaman bibit Jahe pada karung atau polybag harus hati-hati. Buatlah lubang sebesar ukuran polybag bibit, masukkan bibit Jahe bersama medianya ke dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan media disekitarnya dan padatkan sekedarnya saja. Setelah penanaman, media dan bibit harus disiram dengan air bersih agar tanaman mendapatkan cukup air dan kontak dengan media.


4.    Memelihara
Pemeliharaan tanaman Jahe dalam karung atau polybag cukup mudah. Pemeliharaan meliputi: penyiraman, penyiangan dan penggemburan media, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.

a.  Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pada sore hari, terutama saat tidak ada hujan. Beberapa petani menggabungkan budidaya Jahe Merah dengan budidaya ikan dalam kolam, untuk memudahkan penyiraman dan mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam diharapkan memberi unsur hara tambahan bagi tanaman. Penyiraman bisa dihentikan saat tanaman Jahe mulai memasuki fase senecense (mengering) saat tua dan mendekati panen.

b.  Pemangkasan
Perlakuan Pemotongan batang jahe ketika umur 2 bulan, dilakukan untuk memacu pertumbuhan calon tunas baru serta memperbanyak jumlah batang yang tumbuh seragam dalam 1 pot/polybag.

c.  Penyiangan dan penggemburan
Rumput yang tumbuh pada media tanam perlu disiang agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, terutama pada sekitar 4 bulan pertama, di mana tanaman Jahe belum begitu rimbun. Beberapa petani menambahkan mulsa jerami pada media tanam untuk menekan pertumbuhan gulma. Selain penyiangan, media tanam juga perlu digemburkan dengan menggunakan cetok. Penggemburan dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman dan memperbaiki sirkulasi udara dalam media.

d.  Pemupukan dan Pembumbunan
Pemupukan dan pembumbunan dilakukan 2 bulan sekali seiring pertumbuhan tanaman, dengan menambahkan pupuk organik pada media tanam. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung dari besarnya media yang digunakan, kira-kira 1/5 ukuran karung atau polybag yang digunakan. Pemupukan bisa diberikan 3 kali selama umur tanaman.
Pembumbunan lebih baik bila dilakukan secara berkala yaitu di saat ada pertumbuhan rimpang jahe baru yang muncul di dekat permukaan tanah. Timbun rimpang yang muncul ke permukaan menggunakan media yang telah disiapkan dengan ketebalan sekitar 5 cm.

e.  Pengendalian Hama dan Penyakit
Sebenarnya kasus serangan hama dan penyakit yang serius pada tanaman Jahe jarang terdengar. Namun akan lebih baik jika kita mengetahui dan mengantisipasi hal tersebut.
Hama yang sering menyerang tanaman Jahe adalah belalang dan ulat yang memakan daun terutama daun muda. Untuk pengendaliannya, kita bisa menggunakan beberapa cara yaitu:

Cara mekanis, dengan memeriksa tanaman dan membunuh hama terutama ulat yang sering memakan daun, atau dengan menggunakan perangkap serangga berupa plastik berwarna cerah (kuning atau merah) yang dipasang dengan bambu dan diolesi lem.
Cara kimiawi, dengan menyemprotkan insektisida yang tepat untuk mengendalikan belalang dan ulat. Insektisida yang dianjurkan adalah insektisida organik berbahan aktif tembakau atau yang lainnya.
Sedangkan penyakit yang mungkin bisa menyerang tanaman Jahe adalah penyakit Layu Bakteri dan Busuk Rimpang yang disebabkan oleh jamur. Untuk mencegah penyakit tersebut, kesehatan benih dan sanitasi lingkungan pertanamanperlu diperhatikan.  Pastikan benih merupakan benih sehat dan berasal dari induk yang sehat. Lingkungan pertanaman juga perlu dijaga agar bersih dan tidak terlalu lembab atau tergenang air. Untuk tanaman yang telah terserang penyakit, bisa disemprot dengan bakterisida atau fungisida, jika perlu dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman yang lain.


5.    Memanen
Tanaman Jahe bisa dipanen setelah kira-kira 10 bulan. Tanaman yang sudah cukup tua dan siap panen akan melewati masa mengering, di mana daun dan batangnya berubah menjadi kuning dan mengering. Pemanenan Jahe dari media karung dan polybag cukup mudah karena tidak perlu menggali dengan susah payah. Kita cukup menggali dengan cetok dan membuka karung atau polybag yang sudah mulai lapuk. Angkat rimpang Jahe dengan hati-hati agar tidak rusak, bersihkan dari tanah dan kotoran yang menempel, dan jika perlu cuci dengan air bersih. Satu rumpun tanaman Jahe dalam 1 media tanam karung ukuran 50 kg, bisa menghasilkan rimpang Jahe segar 2 hingga 5 kg.
Untuk sedikit gambaran schedulu kegiatan adalah seperti di bawah.
Sumber : http://yysalishlah.blogspot.com/2013/09/budi-daya-tanaman-jahe-di-dalam-pot_19.html


Monday, December 16, 2013

How to Select the Right Digital Camera



  1. Set a basic budget on how much money you want to spend. Be realistic about the fact you won't be able to get the best of every feature, as you'll have to make tradeoffs.
  2. Determine your experience level. Are you a novice or an expert when it comes to digital photography? If a novice, a point and shoot might suffice. Experts will want more manual control over the exposure process.
  3. Consider what you will use your camera to capture. For kids or wildlife, get a camera that acts fast after you click the shutter.
  4. Decide if you want to capture video with the camera. If you want true HD capabilities, look for 1080 resolution video. If you want to catch close to professional or professional sound, look for a camera with microphone input.
  5. Check reviews on the web. http://bit.ly/CameraCanonPowerShotS120, http://bit.ly/CanoPowerShotSX510HS, and http://bit.ly/NikonD3200242MPare the leading sites for serious photographers, while http://bit.ly/SamsungHMX-F90  has good reviews for more casual users.
  6. Make a list of which features are important to you, and prioritize the list. Keep in mind that there are tradeoffs, for example, size vs. optical zoom. You probably won't get everything you want.
  7. Consider which type of batteries would be most useful to you. Your main options are either AA batteries or a rechargeable lithium battery pack. Rechargeable pack may be lighter and last longer, but when it wears out, it may be difficult to buy a replacement. If camera takes AA batteries, it can usually run on rechargeable AA batteries as well - these are not manufacturer specific and can be easily replaced when needed.
  8. Try not to end up with a complete compromise camera. Decide what's important and get something best at that, rather than middle-of-the-road in everything.
  9. Remember that megapixels do not equal good pictures. There are many other things, including the lens, that determine the quality of the image. 3 megapixels is the minimum you should look at. A 3 megapixel camera will get you excellent 4x6 prints, if you want anything bigger consider a 4 or 5 megapixel -or more if your budget will allow. Talk to a photo store professional for more information about how many megapixels you will need your camera to have to make a quality picture in the print size you want.
  10. Narrow your search down to one or two models and shop around for the best price. Price comparison sites can be helpful but often the best price merchants have terrible service.
  11. Make sure your camera has a warranty that you feel comfortable with. Most cameras come with a limited one year warranty, but extended warranties are usually available.
  12. Buy the camera. If you have time to wait or do not need your camera immediately, we recommend you use price comparison sites such as http://blogerradiator-s66.blogspot.com/2013/12/all-new-kindle-fire-7-tablet-now-in-hd.html. You will save time and money finding the lowest price. Consider shopping at a local camera store. You will be paying about the same as you would off the internet, you are getting a person behind the counter who knows more about cameras than the internet, and also an easy place to take your camera back if it should happen to malfunction sometime down the road. And economically speaking, you will be supporting your local towns and creating jobs and keeping the money circulating locally .



TIPS
  • It's easy to overweight optical zoom in your purchase. Yes, zoom is nice -- but 90% of the time you can just walk a few steps closer to the people. And optical zoom can add a lot of price and weight to the camera. 
  • For many casual photographers, a very small camera is nice because it is super portable, so you're more likely to have it with you when something good happens. From the other side, the larger camera may have reasons to be larger, (large lens collects more light allowing to make good photos in low light conditions without flash). 
  • Check on prices of accessories and get an idea of what you will need. Most cameras will provide you with a starter memory card (or internal memory)that will hold roughly 15 pictures, so an additional memory card is a must. Some cameras don't come with a memory card or even batteries to start you off. It is better to check on this than to accidentally go over your budget because you didn't know it needed a memory card or batteries. 
  • Be careful with digital zoom. On cameras with with fewer megapixels you will notice a loss in picture quality. On cameras of 6 MP and up, the loss will be much less noticeable. The same effect can also be achieved with editing software on a computer after you take the picture. 
  • Also, you can see www.myproductadvisor.com and go to the camera section, the computer will ask you questions on what you want your camera to be like. 
  • Ask friends and family about their digital camera choices.



Tips When Picking a Van

In the event that you depend on messenger work for your employment then your van will be the most vital instrument of your exchange. Vans a...